Total Pageviews

Thursday, April 10, 2014

JOM MUHASABAH DIRI


Jangan menunggu sehingga hari esok apa yang dapat kamu lakukan hari
ini. Orang yang mampu mengatasi keadaan akan lebih cemerlang daripada
keadaan itu sendiri
. - ELIZABETH BARRET BROWNING 

Betapapun mulianya cita-cita, kalau hati tidak teguh dan tidak ada
ketahuan, maksud tidak akan tercapai. - AJARAN FILSAFAT

Semulia-mulia manusia ialah yang merendah diri ketika berkedudukan
tinggi, memaaf ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika
kuat. - KHALIFAH ABDUL MALIK MARWAN
 

KISAH NAFSU YANG DEGIL PADA PERINTAH ALLAH
Dalam sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-SyaakirAlkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijrah, menerangkan bahwa sesungguhnya Allah S.W.T telah menciptakan akal, maka Allah S.W.T telah berfirman yang bermaksud : "Wahai akal mengadaplah engkau."
 
Maka akal pun mengadap kehadapan Allah S.W.T., kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Wahai akal berbaliklah engkau!", lalu akal pun berbalik.
Kemudian Allah S.W.T. berfirman lagi yang bermaksud : "Wahai akal! Siapakah aku?". Lalu akal pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah."

Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Wahai akal, tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau." 

Setelah itu Allah S.W.T menciptakan nafsu, dan berfirman kepadanya yang bermaksud : "Wahai nafsu, mengadaplah kamu!". Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri. Kemudian Allah S.W.T berfirman lagi yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?".
Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau."
 
Setelah itu Allah S.W.T menyiksanya dengan neraka jahim selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya. Kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau."

Lalu Allah S.W.T menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu' selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan maka Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, " Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah tuhanku."

Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahwa dengan sebab itulah maka
Allah S.W.T mewajibkan puasa.

   Daripada kisah ini dapatlah kita mengetahui bahwa nafsu itu adalah sangat jahat.  Oleh itu  
   hendaklah kita mengawal nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu mengawal kita, sebab kalau dia yang
   mengawal kita maka kita akan menjadi musnah.
 
JOM sama-sama kita tingkatkan ibadah kita supaya ALLAH beri kita kekuatan pula untuk melawan nafsu jahat ini.
 

No comments: